Rabu, 10 Desember 2008

CAPI….CAPIII !!!


HARI raya kurban tahun ini, berbeda dengan tahun lalu. Jika waktu itu, yaya masih kecil. Cuma digendong, dan mungkin belum tahu, apa itu yang berwarna putih, gedhe. Atau yang kecil seringnya warna coklat, berjenggot, suaranya mbeeeekkk….

Sekarang, hampir dua tahun, ia sudah bisa mengenal mana kambing, mana tapi…(baca :sapi ). Minimal, sapi dan kambing di masjid hibah, mendiang mbah kakungnya. Malam minggu, sudah datang satu sapi…antusiasnya bukan main. Ambil sandal karet birunya minta dipakein. Terus menuju rak sepatu, ambil sendal karet bapaknya. Yuk alan…alan …..(baca: yuk jalan-jalan)

Lantas gandeng bapaknya turun ke masjid. Tujuan nya tak lain, seekor binatang besar berwarna putih, asal grobogan itu. Tapi-tapiiiii…. Teriaknya sambil melonjak-lonjakkan tubuhnya mendatangi sapi. Namun, dirinya tetap ga berani mendekat karena dipegangi bapaknya yang takut, anaknya dimakan sapi….hiiii

Satu hari kemudian datang rombongan kambing, mbbeeeekkkkk…………….., rayya sempet mengulang-ulang sambutan si kambing, dengan mbeeekkk, mudah bukan. Tanpa konsonan tegas dan sulit, seperti es, atau er, yang memang sulit diucapkan dirinya.

Satu malam menjelang upacara persembahan, bukanlah sesuatu yang dinantinya. Tapi sesiangan, ia kerap bolak-balik , naik turun sama mbak dan mas, atau kadang sama ibunya. Sampe baunya prengus.

Lebaran kali ini, ilmunya tambah, ia bisa main tebak-tebakkan, sapi bunyinya… moooohh, kambing…mbeeeek, ayam….petok-petok, diulang-ulang sampe bosen mungkin, kalo ditanya lagi diem ga mau jawab.

Usai simbolisasi persembahan-kurban ismail kepada Allah, rayya sudah tidak menemukan binatang-binatang itu di teras halaman masjid…..

Dia juga tidak tahu, kalu daging kenyal binatang itu, udah disantapnya tiap hari, jadi tongseng, jadi gule, jadi sop, dan sedang dalam proses menjadi nugget beef.

Tapi kedatangan kambing dan sapi, membawa hikmah baginya, mendengar suaranya dan rupa binatangnya. Kapan nih bawa hayimau dan Gajah bapak….???!!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kok kata ganti di tulisan ini berubah? Dari "rayya" menjadi "ia". Wah, pancen bapake ra konsisten :p